Perjalanan Karier Mooryati Soedibyo
- admin5
- 0
Mooryati Soedibyo adalah pendiri bisnis jamu dan kecantikan Mustika Ratu
Pendiri merk kecantikan Mustika Ratu, Mooryati rajazeus slot Soedibyo meninggal pada Rabu dinihari, 24 April 2024. Dia wafat dalam usia 96 tahun. Mengenang sosoknya, berikut perjalanan karier Mooryati sebagai entrepreneur sampai tokoh berpengaruh di negeri ini.
Dia juga dikenal sebagai pendiri dari Yayasan Puteri Indonesia dan pencetus kontes kecantikan Puteri Indonesia yang digelar setiap tahun sejak 1992.
Mooryati merupakan cucu dari Raja Keraton Surakarta, Pakubuwono X yang lahir pada 5 Januari 1928. Dia adalah anak dari pasangan K.R.M.T.A Poernomo Hadiningrat dan G.R.A Kussalbiyah.
Sejak berusia tiga tahun, Mooryati telah tinggal di Keraton Surakarta. Dia belajar banyak hal di daerah yang dikenal sebagai pusat kebudayaan Jawa tersebut. Mulai dari tata krama, seni tari klasik, karawitan, membatik, ngadi saliro ngadi busono, mengenal tumbuh-tumbuhan berkhasiat, meramu jamu, sampai kosmetika tradisional, dan lain sebagainya.
Pelajaran tentang meramu jamu itu menumbuhkan hobi Mooryati untuk rutin mengonsumsi minuman herbal tersebut. Hal itu juga yang beri tambahan Mooryati ide untuk membangun bisnis jamu kebugaran dan kecantikan.
Mooryati sesudah itu mulai meniti bisnis jamu pada pertengahan 1973. Saat itu, dia memikirkan masa depan pendidikan anak-anaknya yang tengah menempuh pendidikan tinggi di Institut Teknologi Bandung (ITB). Di sisi lain, suaminya Soedibyo Purbo Hadiningrat dapat langsung pensiun sebagai pegawai negeri sipil.
Dengan stimulan tersebut, Mooryati memastikan untuk mengawali bisnisnya. Dia tidak mempedulikan pandangan keraton yang menilai, tidak pantas terkecuali anggota keraton berjualan. Pasalnya, orang keraton yang berdagang, diakui rendah.
Mooryati bergerak meniti bisnis dengan bermodalkan Rp 25.000 dan garasi rumah untuk mengolah jamu. Bahkan, dia hanya dibantu oleh dua orang asisten untuk memicu jamu. Dengan modal puluhan rupiah tersebut, ia bisa mengolah seratus botol jamu beras kencur yang dijual seharga Rp 1.000 per botol.
Pada awalnya, Mooryati hanya menjajakan jamu untuk mendukung kawan atau tetangga, terkecuali tersedia yang sakit, menikah, atau melahirkan. Jamu berikut diberikan kepada kerabat dekat dengan diantarkan langsung oleh Mooryati dengan asistennya mengfungsikan sepeda motor. Bahkan, Mooryati sampai belajar mengendarai motor untuk mengirimkan jamu buatannya kepada pembeli.
Seiring dengan berjalannya waktu, bisnis jamu buatan Mooryati mulai banyak mendapatkan pesanan. Tidak cepat puas, dia sesudah itu melaksanakan inovasi kepada jamu racikannya.
Selain itu, seluruh masukan dari pelanggan mendorong dirinya untuk menaikkan kualitas dan type product yang dijual. Bahkan, dia juga melebarkan sayap bisnisnya dalam bidang kecantikan, sampai berhasil mendirikan perusahaan Mustika Ratu.
Pada 1992, Mooryati mencetuskan kontes kecantikan Puteri Indonesia sehabis memandang gelaran Miss Universe di Bangkok, Thailand pada tahun yang sama. Untuk mewadahi ajang tersebut, didirikanlah Yayasan Puteri Indonesia. Sejak kala itu, kontes Puteri Indonesia digelar setiap tahun.
Selain jadi pengusaha, Mooryati juga dulu terjun ke dunia politik dengan jadi Wakil Ketua II Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Periode 2004-2009. Dia juga tercatat oleh MURI sebagai peraih gelar doktor tertua di Indonesia, dan sebagai “Empu Jamu”.
Pada 2003 silam, dia dulu mewakili Indonesia di ajang World Entrepreneur of the Year versi Ernst & Young. Saat itu, dari 26 finalis yang berasal dari berbagai negara, dia jadi perempuan salah satu yang datang di acara tersebut. Lalu pada 2007, namanya masuk urutan nomor 7 dalam daftar 99 wanita paling berpengaruh di Indonesia versi majalah Globe Asia.
Saat ini, bisnis yang dirintis Mooryati Soedibyo dari nol telah besar dan merambah ke berbagai bidang lain, juga hotel. Kepemimpinan perusahaan pun telah diwariskan kepada putri keduanya, Putri Kuswisnu Wardani.