Kasus Sekeluarga Bunuh Diri di Jakarta Utara, Ternyata Sang Ibu Sempat Sembahyang di Kelenteng Apartemen
- admin4
- 0
Polisi masih mendalami tewasnya satu keluarga yang dikira bunuh diri di apartemen kawasan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut).
Dari hasil pemeriksaan saksi, terungkap keliru satu korban yaitu ibu dari kedua korban berinisial AIL (52) sempat sembahyang di kelenteng.
Kesaksian itu disampaikan oleh seorang penjaga kelenteng bernama Akong kepada polisi. Adapun, letak kelenteng berada di lantai 22 atau rooftop apartemen, tak jauh dari wilayah keempat korban jalankan aksi bunuh diri.
(korban) sebelum ke kanan https://numerounosantaclarita.com/ (lokasi bunuh diri), istrinya berdoa dulu sembahyang. Sembayang dilihat (Akong). Cuma nggak menyangka dia kecuali selesai ibadah bakal loncat,” kata Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Hady Saputra Siagian dalam keterangannya dikutip Rabu (20/3/2024).
Hadi menerangkan, lantai 22 apartemen selanjutnya sebetulnya tidak dulu dikunci sehingga siapapun diperbolehkan masuk untuk beribadah.
“Karena di atas ada kelenteng, pintu atas tuh enggak ditutup, enggak dikunci. Karena bebas, siapa pun yang berkenan beribadah di sana silakan, gitu,” ujar dia.
Sementara itu, Akong sebagai penjaga kelenteng cuma ditugaskan untuk menyalakan lilin dan membersihkan. Dia mengaku tidak lihat kejadian bunuh diri. Karena di sana, ada dua bagian di mana yaitu sisi kiri dan kanan.
“Nah posisi korban loncat itu di (sisi kanan) daerah taman sana, bukan di kelentengnya,” ujar dia.
Hadi mengatakan, saat korban AIL (52) sedang sembahyang, suaminya EA (51) serta kedua anak-anak duduk di kursi yang ada di dekat kelenteng.
“Nah konsisten papa anaknya tunggu di kursi. Pas tangga itu kan kursi coklat tuh, kanan taman kiri kelenteng kan. Bapak mirip anaknya tunggu di situ,” ucap dia.
Empat Orang Ditemukan Tewas Tergeletak di Lobi Apartemen
Empat orang yaitu EA (51), AIL, JWA (13), JL (15) ditemukan tergeletak di lobi apartemen pada Sabtu sore 9 Maret 2024.
Kematian para korban diketahui pertama kali oleh sekuriti atas nama DF yang sedang jalankan berjaga di depan lobi. Saat itu, medengar suara benturan keras.
“Pada saat menoleh ternyata ada empat mayat yang langsung tergeletak di depan lobi,” ujar Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya dalam keterangannya dikutip Minggu (10/3/2024).
Agus mengaku udah memutar kembali rekaman CCTV yang ada di kira-kira apartemen. Terlihat, pada pukul 16.02 WIB, para korban datang ke apartemen dengan mengfungsikan mobil warna silver, masuk ke lobi apartemen.
Berikutnya, pada 16.04 WIB, para korban masuk dalam lift. EA keluar mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya. “AEL keluar mengumpulkan handphone-handphone dari seutuhnya untuk naik ke atas,” ujar Agus
Agus melanjutkan, pada pukul 16.05 WIB, keluar dari elevate di tangga 21. Sementara itu, berdasarkan CCTV, mereka naik ke tangga darurat untuk ke rooftop apartemen.
“Kemudian pada pukul 16.13 WIB, para korban terjatuh sejalan di depan lobi apartemen,” dia menandaskan.