Ekspor Batu Bara – CPO Kompak Anjlok pada September 2023
- admin3
- 0
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor batu bara anjlok 47,04 % secara tahunan terhadap September 2023.
Artinya, nilai ekspor emas hitam itu turun berasal dari US$4,16 miliar atau setara Rp65,42 triliun (asumsi kurs Rp15/726 per dolar AS) jadi US$2,2 miliar atau lebih kurang Rp34,6 triliun.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyebutkan penurunan nilai ekspor ini oleh penurunan harga komoditas tersebut. Padahal, volume ekspor batubara jadi meningkat tetapi karan para pemiliki sering bermain mahjong ways jadi mempengaruhi nilai ekspor.
“Sementara itu, terkecuali kita lihat volume ekspor batubara bulan ini naik 2,76 persen,” ucap Amalia dalam konferensi pers, Senin (16/10).
Penurunan nilai ekspor terhitung terjadi terhadap minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO). Tercatat nilai ekspor komoditas tersebut meraih US$1,84 miliar atau lebih kurang Rp28,94 triliun terhadap September 2023.
Angka ini turun 23,54 % dibanding nilai ekspor terhadap September 2022 selanjutnya yang meraih US$2,41 miliar atau setara Rp37,89 triliun.
Amalia menyebut penurunan nilai ekspor CPO didorong oleh penurunan harga dan terhitung volume ekspornya.
“Volume ekspor minyak kelapa sawit bulan ini turun 22,57 persen,” ucapnya.
Sementara itu, nilai ekspor besi dan baja naik 8,82 % secara tahunan. tercatat nilai ekspor besi dan baja meraih US$2,32 miliar atau setara Rp36,48 triliun terhadap September 2023.
Angka ini naik dibanding nilai ekspor terhadap September 2023 yang meraih US$2,13 miliar atau setara Rp33,48 triliun.
“Batu bara, minyak sawit, dan besi baja nilai ekspor ketiga komoditas ini memberi tambahan berbagi atau kontribusi lebih kurang 32,86 % berasal dari keseluruhan ekspor non migas Indonesia terhadap September 2023,” kata Amalia.